Bibliometrika

Bibliometrik (bibliometric) adalah analisis statistik terhadap buku, artikel, atau publikasi lainnya. Analisis secara bibliometrik dilakukan dengan menggunakan data jumlah dan penulis publikasi ilmiah serta artikel dan kutipan di dalamnya yang bertujuan untuk mengukur luaran individu atau tim peneliti, institusi, dan negara, mengidentifikasi jaringan nasional dan internasional serta memetakan pengembangan bidang sains dan teknologi baru. Bibliometrik berguna untuk mengevaluasi dan memetakan penelitian seorang peneliti, organisasi peneliti dan negara pada suatu periode waktu. Bibliometrik juga dikenal sebagai Scientometrik.

Penulisan kajian, penelitian, dan karya ilmiah memerlukan dukungan dari berbagai literatur yang relevan. Sumber literatur tersebut berasal dari karya peneliti lain sebagai bahan rujukan atau bahan pustaka. Pada dasarnya, terjadi komunikasi antara pengarang yang menyitir dan pengarang yang disitir ketika seorang pengarang menyitir karya ilmiah orang lain. Ini menghasilkan hubungan antara dokumen yang disitir dan dokumen yang menyitir. Dalam bibliometrika, berbagai metode analisis sitiran, seperti pasangan bibilografi (co-bibliographic), kolaborasi, dan sebagainya, dapat digunakan untuk menganalisis hubungan-hubungan tersebut.

Tinjauan bibliometrika dengan menggunakan pemetaan ilmu pengetahuan dapat menjadi sangat berharga, karena memberikan beberapa keuntungan dibandingkan dengan metode kualitatif dan meta-analisis klasik. Pertama, pendekatan bibliometrika lebih berorientasi makro karena memungkinkan analisis bidang penelitian yang komprehensif. Peneliti tidak perlu menentukan hubungan tepat yang ingin mereka telusuri sehingga meningkatkan objektivitas dalam mengkaji literatur. Kedua, pemetaan ilmu pengetahuan terdiri atas klasifikasi, dan visualisasi penelitian sebelumnya. Hal ini menghasilkan “representasi spasial” mirip dengan peta geografis yang dapat menunjukkan bagaimana domain pengetahuan, dan studi individu berhubungan satu sama lain. Hal ini tampaknya sangat berguna untuk berbagai penelitian termasuk BDA (Big Data Analysis), sebab dapat menjangkau domain penelitian yang berbeda.

Ketiga, beberapa metode bibliometrika yang saling melengkapi dapat dengan mudah digabungkan dalam satu studi melalui analisis kutipan bersama dokumen dan algoritme historiografi, dalam konteks BDA (Big Data Analysis) memudahkan mengeksplorasi struktur/fondasi intelektual masa lalu, dan evolusi perdebatan kinerja BDA (Big Data Analysis), sedangkan penggabungan bibliografi memfasilitasi eksplorasi objektif tentang kemungkinan kondisi penelitian di masa depan.

NB : Dikutip dari berbagai sumber.